Assalamualaikum Wr Wb , Selamat datang di Website Resmi Lembaga Dakwah Jurusan Assaabiquun PWK ITS

Ketika Perut Rasulullah Shallallahu 'Alayhi wa Sallam Berbunyi

Kamis, 09 Oktober 2014





⛅ Suatu ketika Rasulullah Shallallahu 'Alayhi wa Sallam menjadi imam shalat, para shahabat menjadi makmum di belakang beliau, para shahabat mendengar bunyi menggurutup setiap Rasulullah Shallallahu 'Alayhi wa Sallam bergerak, seolah-olah sendi-sendi Rasulullah saling bergesekan satu dengan yg lain..

 Umar bin Kaththab Radhiallahu 'anhu yg tidak tahan melihat kondisi Rasulullah, segera bertanya ke baginda setelah selesai shalat, "Ya Rasulullah kami melihat seolah-olah tuan sedang menanggung penderitaan yg amat berat, apakah anda sakit..??

 Namun Rasulullah Shallallahu 'Alayhi wa Sallam menjawab dengan tenang "Tidak, alhamdulillah aku sehat dan segar.."
Lalu Umar bin Khaththab radhiallahu 'anhu melanjutkan pertanyaannya..
"Lalu kenapa setiap kali tuan menggerakkan tubuh, kami mendengar seolah olah sendi-sendi bergesekan di tubuh anda? Kami yakin engkau sedang sakit.."

Melihat kecemasan di wajah shahabatnya, Rasulullah Shallallahu 'Alayhi wa Sallam kemudian mengangkat jubahnya, para shahabat terkejut melihat perut Rasulullah yg kempis dibalut sehelai daun berisi batu kerikil untuk menahan lapar.

🌑 Batu-batu kerikil itulah yg menimbulkan bunyi halus setiap kali tubuh Rasulullah Shallallahu 'Alayhi wa Sallam bergerak. Umar bin Khaththab radhiallahu 'anhu memberanikan diri berkata..
"Ya Rasulullah.. jika anda merasakan lapar dan tidak punya makanan, lalu apakah kami hanya tinggal diam..??

 Rasulullah Shallallahu 'Alayhi wa Sallam menjawab dengan lembut..
"Tidak sahabatku, aku tahu apapun akan engkau korbanban demi Rasulullah-mu ini, tetapi apakah yg akan kujawab di hadapan Allah nanti, apabila aku sebagai pemimpin menjadi beban umatnya.."

 Para sahabat hanya tertegun, dan Rasulullah Shallallahu 'Alayhi wa Sallam melanjutkan..
"Biarlah kelaparan ini sebagai hadiah Allah buatku, agar umatku kelak tidak ada yg kelaparan di dunia ini terlebih lg kelaparan di akhirat kelak.."

 Subhanallah...
Itulah kepemimpinan yg dicontohkan baginda Rasulullah Shallallahu 'Alayhi wa Sallam, kepemimpinan yg mencintai dan dicintai umatnya, pemimpin yg tdk ingin menjadi beban umatnya apalagi menyempitkan & mempersulit umatnya..

💕 Allohumma Sholli 'alaa Muhammad wa 'alaa aali Muhammad 💕

POHON KURMA

Rabu, 08 Oktober 2014





Ada kata² bijak kuno dari daerah Rasulullah Shallallahu 'Alayhi wa Sallam dibesarkan yang mengatakan bahwa: "Orang BENAR akan KUAT bertunas seperti pohon kurma."

Pohon kurma lazim dijumpai di Timur Tengah, dengan kondisi tanah yang kering, gersang, tandus dan kerap dihantam badai gurun yang dahsyat dan ganas. Hanya pohon kurma dianggap sebagai pohon yang tahan banting.

Kekuatan pohon kurma ada di AKAR²NYA (jika kita semua HIDUP & KUAT IMANNYA), petani di Timur Tengah menanam biji kurma ke dalam lubang pasir lalu ditutup dan ditindih dengan batu.

Mengapa biji korma itu harus ditutup batu...???

Ternyata, batu tersebut memaksa pohon kurma berjuang untuk tumbuh ke atas. Justru karena pertumbuhan batang mengalami HAMBATAN, hal tersebut membuat pertumbuhan akar ke dalam tanah menjadi maksimal. Setelah akarnya menjadi kuat, barulah biji pohon kurma itu bertumbuh ke atas, bahkan bisa menggulingkan batu yang menekan diatasnya. Ditekan dari atas, supaya bisa mengakar kuat ke bawah.

Coba Renungkan, Bukankah itu PRINSIP kehidupan yang luar biasa...???

Sekarang kita tahu mengapa Allah Subhanahu wa Ta'ala kerapkali mengijinkan tekanan hidup selalu datang. Bukan untuk melemahkan & menghancurkan kita, sebaliknya Allah Subhanahu wa Ta'ala mengijinkan tekanan hidup itu untuk membuat kita BERAKAR semakin KUAT. Tak sekedar bertahan, tapi ada waktunya benih yang sudah mengakar kuat itu akan menjebol "Batu Masalah²" yang selama ini menekan kita.

Kita akan keluar menjadi Pemenang Kehidupan (Peraih Reward). Dan Allah Subhanahu wa Ta'ala sudah mendesain kita seperti pohon kurma. Sebab itu jadilah hamba-Nya yang Sabar, Tangguh, Kuat danTegar menghadapi beratnya kehidupan.

Milikilah CARA pandang Positif bahwa tekanan hidup tak akan pernah bisa melemahkan, justru tekanan hidup akan memunculkan kita menjadi Pemenang² Kehidupan atas sebab kesabaran..

Semoga kita semua menjadi hamba Alloh yang handal berkat ma'unah & barokah-Nya..

Satu kebaikan kita tabur di hari ini, akan membuat hari ini punya arti Luar biasa utk Kita dan untuk semua juga di hari yang akan datang..

Wallahul musta'aan ...

Meluruskan Salah Paham Seputar Haji Akbar

Sabtu, 04 Oktober 2014






Allah Subhânahu wa Ta’âlâ berfirman,

وَأَذَانٌ مِنَ اللَّهِ وَرَسُولِهِ إِلَى النَّاسِ يَوْمَ الْحَجِّ الْأَكْبَرِ أَنَّ اللَّهَ بَرِيءٌ مِنَ الْمُشْرِكِينَ وَرَسُولُهُ فَإِنْ تُبْتُمْ فَهُوَ خَيْرٌ لَكُمْ وَإِنْ تَوَلَّيْتُمْ فَاعْلَمُوا أَنَّكُمْ غَيْرُ مُعْجِزِي اللَّهِ وَبَشِّرِ الَّذِينَ كَفَرُوا بِعَذَابٍ أَلِيمٍ.

“Dan (inilah) suatu pemakluman dari Allah dan Rasul-Nya kepada umat manusia pada hari haji akbar bahwa sesungguhnya Allah dan Rasul-Nya berlepas diri dari orang-orang musyrikin. Kemudian jika kalian (kaum musyrikin) bertaubat, maka bertaubat itu lebih baik bagi kalian; tetapi jika kalian berpaling, ketahuilah bahwa sesungguhnya kalian tidak dapat melemahkan Allah. Dan beritakanlah kepada orang-orang kafir (bahwa mereka akan mendapat) siksa yang pedih.” [At-Taubah: 3]

 

Dalam menafsirkan haji Akbar pada ayat di atas, para ulama tafsir menyebut tiga pendapat:

Pertama, haji Akbar adalah hari ‘Arafah. Ini adalah pendapat Umar bin Al-Khattâb, Ibnuz Zubair, Abu Juhaifah, Thâwûs, ‘Athâ`, dan Mujâhidrahimahumullâh.

Kedua, haji Akbar adalah hari Nahr (hari Idul Adhha, 10 Dzulhijjah). Ini adalah pendapat Abu Musa Al-Asy’ary, Al-Mughîrah bin  Syu’bah, Abdullah bin Abi Aufa, Abdullah bin Syaddâd, Ibnul Musayyab, Ibnu Jubair, Ikrimah, Asy-Sya’by, An-Nakhâ’iy, Az-Zuhry, Ibnu Zaid, As-Suddy, dan selainnyarahimahumullâh.

Dua pendapat di atas telah disebutkan juga merupakan pendapat Ali bin Abi Thalib dan Ibnu ‘Abbâs radhiyallâhu ‘anhumâ.

Ketiga, haji Akbar adalah seluruh hari-hari Mina. Ini adalah pendapat Mujâhid dan Sufyân Ats-Tsauryrahimahumallâh.

Demikian simpulan dari keterangan Ibnu Jarîr, Ibnu Katsîr, dan Ibnul Jauzy dalam tafsir mereka tentang ayat di atas.

Ibnu Jarîr, Ibnu Katsîr, dan selainnya menguatkan bahwa yang dimaksud dengan haji Akbar adalah hari Nahr.

 

Memang banyak riwayat yang menguatkan bahwa hari Nahr adalah hari haji Akbar. Di antaranya adalah hadits seorang lelaki dari shahabat Rasulullah shallallâhu ‘alaihi wa sallam. Beliau berkata,

خَطَبَنَا رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَوْمَ النَّحْرِ عَلَى نَاقَةٍ لَهُ حَمْرَاءَ مُخَضْرَمَةٍ، فَقَالَ: هَذَا يَوْمُ النَّحْرِ، وَهَذَا يَوْمُ الْحَجِّ الْأَكْبَرِ

“Rasulullah shallallâhu ‘alaihi wa sallampernah berkhutbah kepada Kami pada hari Nahr di atas seekor unta merah yang ujung telinganya terpotong. Beliau berucap, ‘Ini adalah hari Nahr dan hari haji Akbar.’.”[1]

Juga, dalam hadits Ibnu Umarradhiyâllahu ‘anhumâ, beliau bertutur,

وَقَفَ النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَوْمَ النَّحْرِ بَيْنَ الجَمَرَاتِ فِي الحَجَّةِ الَّتِي حَجَّ بِهَذَا، وَقَالَ: هَذَا يَوْمُ الحَجِّ الأَكْبَرِ

“Pada hari Nahr, Nabi shallallâhu ‘alaihi wa sallam berhenti antara pelemparan-pelemparan jamrah pada haji yang beliau berhaji dengan ini. Beliau bersabda, ‘Ini adalah hari haji Akbar.’.”[2]

Dalam hadits lain, hadits Abu Hurairahradhiyallâhu ‘anhu bahwa beliau berkata,

بَعَثَنِي أَبُو بَكْرٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ، فِيمَنْ يُؤَذِّنُ يَوْمَ النَّحْرِ بِمِنًى: لاَ يَحُجُّ بَعْدَ العَامِ مُشْرِكٌ، وَلاَ يَطُوفُ بِالْبَيْتِ عُرْيَانٌ، وَيَوْمُ الحَجِّ الأَكْبَرِ يَوْمُ النَّحْرِ

“Abu Bakr radhiyallâhu ‘anhu mengutus Saya untuk mengumumkan kepada orang-orang yang berada di Mina pada hari Nahr, ‘Tidak boleh seorang musyrik berhaji setelah tahun ini, dan jangan ada seseorang yang telanjang yang thawaf di Ka’bah, serta haji Akbar adalah hari Nahr.’.”[3]

Selain itu, di antara makna yang mendukung hari Nahr sebagai haji Akbar adalah keutamaan hari Nahr yang Rasulullah shallallâhu ‘alaihi wa sallam jelaskan. Dari Abdullah bin Qurath radhiyallâhu ‘anhu, Rasulullahshallallâhu ‘alaihi wa sallam bersabda,

أَعْظَمُ الأَيَّامِ عِنْدَ اللَّهِ يَوْمُ النَّحْرِ ثُمَّ يَوْمُ الْقَرِّ

“Hari yang paling agung di sisi Allah adalah hari An-Nahr kemudian hari Al-Qarr.” [4]

 

Dari keterangan-keterangan di atas, tampaklah kekeliruan yang tersebar pada hari-hari ini di berbagai media bahwa haji, bila hari ‘Arafahnya bertepatan dengan hari Jum’at, dianggap sebagai haji Akbar.

Al-Mubârakfury rahimahullâh berkata, “Telah tersohor di kalangan orang-orang awam bahwa hari ‘Arafah, jika bertepatan dengan hari Jum’at, hajinya menjadi haji Akbar, padahal tidak ada dasar (pijakan) dalam hal tersebut. Betul bahwa Razîn meriwayatkan dari Thalhah bin ‘Ubaidullah bin Karz secara mursal (bahwa),

أَفْضَلُ الْأَيَّامِ يَوْمُ عَرَفَةَ وَإِذَا وَافَقَ يَوْمَ جُمُعَةٍ فَهُوَ أَفْضَلُ مِنْ سَبْعِينَ حَجَّةً فِي غَيْرِ يَوْمِ جُمُعَةٍ

‘Sebaik-baik hari adalah hari ‘Arafah, dan apabila bertepatan (hari ‘Arafah) bertepatan dengan hari Jum’at, itu lebih afdhal daripada tujuh puluh haji pada selain hari Jum’at.’ Demikian (disebutkan) pada Majma’ Al-Fawâ`id, padahal itu adalah hadits mursal, sedang Saya tidak menemukan sanadnya.”[5]

Ibnul Qayyim rahimahullâh berkata, “Adapun yang tersohor melalui lisan orang-orang awam (haji pada hari ‘Arafah bertepatan dengan Jum’at) senilai 72 haji, hal itu adalah batil dan tidak memiliki asal dari Rasulullahshallallâhu ‘alaihi wa sallam, tidak pula dari shahabat dan tabi’in. Wallâhu A’lam.”[6]

Hadits yang disebutkan oleh Al-Mubârakfury dari Majma’ Al-Fawâ`iddisebutkan pula oleh Ibnu Hajar dan As-Sakhâwy dengan lafazh,

خَيْرُ يَوْمٍ طَلَعَتْ فِيْهِ الشَّمْسُ يَوْمُ عَرَفَةَ وَافَقَ يَوْمَ الْجُمُعَةِ، وَهُوَ أَفْضَلُ مِنَ سَبْعِيْنَ حَجَّةً فِيْ غَيْرِهَا

“Sebaik-baik hari yang matahari terbit pada (hari) itu adalah hari ‘Arafah yang bertepatan dengan hari Jum’at. (Hari) itu lebih baik daripada tujuh puluh haji pada selain (hari) tersebut.”

Setelah menyebutkan bahwa hadits di atas disebutkan secara marfu’ oleh Razîn, Ibnu Hajar berkata, “Saya tidak mengetahui keadaannya karena (Razîn) tidak menyebutkan shahabat (perawi hadits) dan siapa saja yang meriwayatkan (hadits) tersebut.”[7]

Demikian pula penegasan As-Sakhawy dalam Al-Fatawâ Al-Hadîtsiyyah.

Ibnu Nashiruddin Ad-Dimasyqy menyatakan bahwa hadits tersebut batil, tidak sah.[8]

Oleh karena itu, setiap muslim tidaklah diperbolehkan menggunakan istilah-istilah yang tidak memiliki dasar syariat yang kuat. Apalagi, menamakan bertepatannya hari ‘Arafah dan hari Jum’at dengan nama haji Akbar tentu akan membawa kepada kerusakan lain berupa mengganti penggunaan nama yang disyariatkan. Telah berlalu silang pendapat ulama tentang makna haji Akbar, tetapi tidak seorang pun yang membawa penamaan haji Akbar untuk hari ‘Arafah yang bertepatan dengan hari Jum’at.

 

Kendati demikian, Ibnul Qayyimrahimahullâh juga menyebut sepuluh kelebihan hari ‘Arafah yang bertepatan dengan hari Jum’at:

Pertama, bertemunya dua hari yang merupakan sebaik-baik hari.

Kedua, pada hari itu, terdapat waktu yang dipastikan mustajabah, yang menurut kebanyakan pendapat ulama adalah pada akhir waktu setelah Ashar saat seluruh orang yang berada di ‘Arafah berdiri berdoa dan memohon dengan sangat.

Ketiga, bertepatan dengan hari wuquf Nabi shallallâhu ‘alaihi wa sallam.

Keempat, seluruh kaum muslimin di berbagai belahan dunia menghadiri khutbah Jum’at atau wuquf, sementara hal itu tidak terjadi pad waktu lain.

Kelima, hari tersebut bertepatan dengan hari disempurnakannya agama dan disempurnakannya nikmat untuk kaum muslimin.

Keenam, hari Jum’at adalah hari Id, sedang hari ‘Arafah adalah hari Id untuk mereka yang berada di ‘Arafah. Jika hari ‘Arafah bertepatan dengan hari Jum’at, berarti dua hari Id terkumpul.

Ketujuh, hari tersebut bertepatan dengan hari perkumpulan akbar dan berdirinya manusia pad ahari Kiamat. Oleh karena itu, keberadaan hari Jum’at adalah untuk mengingat awal permulaan makhluk dan hari kebangkitan.

Kedelapan, ketaatan-ketaatan untuk kaum musliminbanyak terjadi pada malam dan hari Jum’at. Tidaklah diragukan bahwa hari Jum’at keistimewaannya akan semakin bertambah jika bertepatan dengan hari ‘Arafah.

Kesembilan, hari Jum’at adalah hari penambahan untuk penduduk surga. Tentu, jika bertepatan dengan hari ‘Arafah, keutamaan, kekhususan, dan keistimewaannya akan semakin bertambah yang tidak terdapat pada hari lain.

Kesepuluh, Allah ‘Azza wa Jallamendekat kepada orang-orang di ‘Arafah pada sore hari ‘Arafah, kemudian mempersaksikan bahwa mereka telah diampuni. Kedekatan Allah kepada makhluk pada hari Jum’at sore yang merupakan waktu mustajabah tentu lebih membawa mereka agar senantiasa berdoa dan penuh harapan.[9]

 

Semoga Allah memberi taufiq dan hidayah-Nya kepada kita semua untuk selalu menapaki jalan yang lurus dan memudahkan Kita semua kepada segala pintu ketaatan serta menjadikan hari-hari bulan Dzulhijjah ini sebagai penggugur dosa dan penyebab datangnya rahmat dan ridha Allah. Amin.

Wallâhu A’lam.

 

[1] Diriwayatkan oleh Ahmad.

[2] Diriwayatkan oleh Al-Bukhâry secara mu’allaq, Abu Dawud, dan Ibnu Mâjah.

[3] Diriwayatkan oleh Al-Bukhâry dan Muslim. Lafazh hadits adalah milik Al-Bukhâry.

[4] Diriwayatkan oleh Ahmad,Abu Dâwud, An-Nasâ`iy, Ibnu Abi ‘Âshim, Ibnu Khuzaimah,Al-Hâkim, dan Al-Baihaqy, serta dishahih­kan oleh Al-Albâny dalamlrwâ’ul Ghalîl.

[5] Tuhfatul Ahwâdzy 4/27.

[6] Zâdul Ma’âd 1/65.

[7] Fathul Bâry 8/204.

[8] Bacalah seluruh nukilan di atas pada kitab Silsilah Ahâdîts Adh-Dha’îfahno. 207, 1193, dan 3144 karya Syaikh Al-Albâny.

[9] Dibahasakan dari Zâdul Ma’âd 1/60-64

MINDSET

Jumat, 26 September 2014





Pesan Orang Tua kepada anaknya yang akan merantau jauh :
“Anakku, dua pesan penting yang ingin ayah sampaikan
kepadamu untuk keberhasilan hidupmu”
“Pertama : jangan pernah menagih piutang kepada
siapapun”
“Kedua : jangan pernah tubuhmu terkena terik
matahari secara langsung”

5 tahun berlalu sang ibu menengok anak sulungnya
dengan kondisi bisnisnya yang sangat memprihatinkan,
ibu pun bertanya “Wahai anak sulungku kenapa kondisi
bisnismu demikian?”.
Si sulung menjawab : “Saya mengikuti pesan ayah bu…
Saya dilarang menagih piutang kepada siapapun
sehingga banyak piutang yang tidak dibayar dan lama²
habislah modal saya..
Pesan yang kedua ayah melarang saya terkena sinar
matahari secara langsung dan saya hanya punya
sepeda motor, itulah sebabnya pergi dan pulang
kantor saya selalu naik taxi”.
Kemudian sang ibu pergi ke tempat si bungsu yang
keadaannya berbeda jauh. Si bungsu sukses
menjalankan bisnisnya.
Sang ibu pun bertanya “Wahai anak bungsuku, hidupmu
sedemikian beruntung, apa rahasianya…?”
Si bungsu menjawab : “Ini karena saya mengikuti
pesan ayah bu.. Pesan yang pertama saya dilarang
menagih piutang kepada siapapun. Oleh karena itu
saya tidak pernah memberikan hutang kepada siapapun
sehingga modal saya tetap utuh”.
“Pesan kedua saya dilarang terkena sinar matahari
secara langsung, maka dengan motor yang saya punya
saya selalu berangkat sebelum matahari terbit dan
pulang setelah matahari terbenam, sehingga para
pelanggan tahu toko saya buka lebih pagi dan tutup
lebih sore”.
Perhatikan..
Si Sulung dan Si Bungsu menerima pesan yang SAMA,
namun masing² memiliki penafsiran dan sudut pandang
atau MINDSET berbeda. Mereka MELAKUKAN cara yang
berbeda sehingga mendapatkan HASIL yang berbeda
pula.
Hati² lah dengan Mindset kita..
Mindset positif memberi hasil menakjubkan, sebaliknya
mindset negatif memberikan hasil menghancurkan.
The choice is yours..!
Share dgn ikhlas.. Indahnya saling membahagiakan..

Manfaat Sholat Dhuha

Senin, 22 September 2014



Apapun jabatan, tugas dan pekerjaan kita, mari kita sujudkan kening kita di pagi hari sebelum memulai pekerjaan..!!!

“Ya Allah, aku berlindung kepadaMu dari ilmu yang tidak manfaat, dari hati yang tidak khusyuk, dari jiwa yang tak pernah puas dan dari doa yang tidak terkabul. Matahari sudah tinggi, siap-siap shalat Dhuha.”

“Kita pernah bertemu dengan orang baik. Atau, orang yang menganggap diri kita baik. Benarkah? Sesungguhnya bukan kebaikan yang disandang, tapi ada kekuasaan Allah 'Azza wa Jalla yang menutupi aib, kesalahan dan dosa-dosa kita sehingga tidak tampak. Kita tidak bisa bayangkan seandainya Allah tidak menutupi borok kita itu. Seandainya dosa itu berbau, maka tidak ada orang yang mau dekat dengan kita karena tidak tahan dengan baunya. Masihkah kita merasa baik? Kita hanya bisa minta kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala agar menutupi kesalahan-kesalahan kita seperti yang terucap dalam doa diantara dua sujud.. Ada 7 permohonan kita, satu di antaranya adalah WAJBURNI (tutupilah kesalahanku) dan Allah mengabulkan permintaan itu. Allahumma aamiin.. Waktunya shalat Dhuha.”

 Shalat Dhuha mempunyai kedudukan mulia. Disunnahkan untuk kita kerjakan sejak terbitnya matahari sampai menjelang datangnya shalat dzuhur.

Seperti diungkapkan oleh Sayid Muhammad bin Alwi al-Maliki dalam bukunya Khasais al-Ummah al-Muhammadiyah tentang keutamaannya, penulis membeberkan keutamaan-keutamaan yang disediakan oleh Allah bagi hamba yang menunaikannya lengkap dengan sumber haditsnya.

🌿 Pertama, orang yang shalat Dhuha akan diampuni dosa-dosanya oleh Allah. “Barangsiapa yang selalu mengerjakan shalat Dhuha niscaya akan diampuni dosa-dosanya walaupun sebanyak buih di lautan.” (HR. Turmudzi)

🌿 Kedua, barangsiapa yang menunaikan shalat Dhuha ia tergolong sebagai orang yang bertaubat kepada Alah. “Tidaklah seseorang selalu mengerjakan shalat Dhuha kecuali ia telah tergolong sebagai orang yang bertaubat.” (HR. Hakim).

🌿 Ketiga, orang yang menunaikan shalat Dhuha akan dicatat sebagai ahli ibadah dan taat kepada Allah. “Barangsiapa yang shalat Dhuha dua rakaat, maka dia tidak ditulis sebagai orang yang lalai. Barangsiapa yang mengerjakannya sebanyak empat rakaat, maka dia ditulis sebagai orang yang ahli ibadah. Barangsiapa yang mengerjakannya enam rakaat, maka dia diselamatkan di hari itu. Barangsiapa mengerjakannya delapan rakaat, maka Allah tulis dia sebagai orang yang taat. Dan barangsiapa yang mengerjakannya dua belas rakaat, maka Allah akan membangun sebuah rumah di surga untuknya.” (HR. At-Thabrani).

🌿 Keempat, orang yang istiqomah melaksanakan shalat Dhuha kelak ia akan masuk surga lewat pintu khusus, pintu Dhuha yang disediakan oleh Allah. “Sesungguhnya di dalam surga terdapat sebuah pintu bernama pintu Dhuha. Apabila Kiamat telah tiba maka akan ada suara yang berseru, ‘Di manakah orang-orang yang semasa hidup di dunia selalu mengerjakan shalat Dhuha? Ini adalah pintu buat kalian. Masuklah dengan rahmat Allah Subhanahu Wata’ala.” (HR. At-Thabrani).

🌿 Kelima, Allah menyukupkan rezekinya. “Wahai anak Adam, janganlah engkau merasa lemah dari empat rakaat dalam mengawali harimu, niscaya Aku (Allah) akan menyukupimu di akhir harimu.” (HR. Abu Darda`).

🌿 Keenam, orang yang mengerjakan shalat Dhuha ia telah mengeluarkan sedekah. “Hendaklah masing-masing kamu bersedekah untuk setiap ruas tulang badanmu pada setiap pagi. Sebab tiap kali bacaan tasbih itu adalah sedekah, setiap tahmid adalah sedekah, setiap tahlil adalah sedekah, setiap takbir adalah sedekah, menyuruh kepada yang ma’ruf adalah sedekah, mencegah yang mungkar adalah sedekah. Dan sebagai ganti dari semua itu, maka cukuplah mengerjakan dua rakaat sholat Dhuha.” (HR Muslim).

 Selain keutamaan yang sudah disebutkan di atas, masih ada keutamaan lainnya yang sayang untuk dilewatkan begitu saja. Yaitu dengan mengerjakan shalat Dhuha ada pahala besar berupa pahala seperti orang yang haji dan umrah yang diterima oleh Allah. Barangkali kemuliaan ini masih belum diketahui oleh banyak orang. 

Bunyi haditsnya, “Barangsiapa shalat subuh dengan berjamaah, kemudian duduk berdizkir kepada Allah sampai matahari terbit, lalu shalat dua rakaat, dia mendapat pahala seperti haji dan umrah yang sempurna, sempurna, sempurna.” (HR. Turmudzi).

Dalam buku yang berjudul Panduan Shalat Dhuha (Terbitan Darul Uswah, Yogyakarta, 2013) yang ditulis oleh Ibrahim an-Naji dan diterjemahkan oleh Ahmad Suryana ini, diketengahkan syarat-syarat untuk dapat meraih pahala umrah dan haji yang sempurna itu.

🌿 Pertama, diawali dengan shalat shubuh berjamaah..

🌿 Kedua, duduk di tempat shalatnya sampai terbitnya matahari..

🌿 Ketiga, tidak mengerjakan perbuatan yang tidak bermanfaat..

🌿 Keempat, menyibukkan diri dengan berdzikir hingga waktu dibolehkannya shalat Dhuha..

Imam al-Ghazali menyebutkan amalan-amalan yang dilakukan di waktu antara subuh dan shalat Dhuha: berdoa, berzikir dengan tasbih, membaca al-Qur`an dan bertafakur.

🌿 Kelima, mengerjakan shalat Dhuha di tempat ia berzikir tersebut meski hanya dua rakaat..



Berbahagilah orang yang shalat Dhuha. Mengawali pagi dengan ibadah. Santapan ruhani yang menggenapkan semangat menjalani kehidupan dengan penuh keyakinaan dan tawakal. Dari awal hingga akhir menautkan diri kepada Allah yang Maha Kaya.

Barokallahu Fiiek...

6 Persoalan Hidup Menurut Al-Ghazali






Suatu hari, Imam Al Ghozali berkumpul dengan murid-muridnya. Lalu ia bertanya kepada mereka,

1. "Apa yang paling dekat dengan diri kita di dunia ini?". Murid-muridnya ada yang menjawab orang tua, guru, teman, dan kerabatnya. Imam Ghozali menjelaskan semua jawaban itu benar. Tetapi menurut Imam Ghozali yang paling dekat dengan manusia adalah "mati". Sebab itu sudah janji Allah SWT bahwa setiap yang bernyawa pasti akan mati. (Lihat QS. Ali Imran ayat 185)

2. Lalu Imam Ghozali meneruskan pertanyaan yang kedua. "Apa yang paling jauh dari diri kita di dunia ini?". Murid -muridnya ada yang menjawab negara Cina, bulan, matahari, dan bintang-bintang. Lalu Imam Ghozali menjelaskan bahwa semua jawaban yang mereka berikan adalah benar. Tapi yang paling benar adalah "masa lalu". Bagaimanapun kita, apapun kendaraan kita, tetap kita tidak bisa kembali ke masa lalu. Oleh sebab itu kita harus menjaga hari ini dan hari-hari yang akan datang dengan perbuatan yang sesuai dengan ajaran Agama.

3. Lalu Imam Ghozali meneruskan dengan pertanyaan yang ketiga. "Apa yang paling besar di dunia ini?" . Murid-muridnya ada yang menjawab gunung, bumi, dan matahari. Semua jawaban itu benar kata Imam Ghozali. Tapi yang paling besar dari yang ada di dunia ini adalah "nafsu" (Al A'Raf 179). Maka kita harus hati-hati dengan nafsu kita, jangan sampai nafsu membawa kita ke neraka.

4. Pertanyaan keempat adalah, "Apa yang paling berat di dunia ini?". Ada yang menjawab dengan jawaban, baja, besi, dan gajah. "Semua jawaban hampir benar," kata Imam Ghozali, "tapi yang paling berat adalah "memegang AMANAH" sebagaimana firman Allah dalam surat Al Ahzab ayat 72.
Tumbuh-tumbuhan, binatang, gunung, dan malaikat semua tidak mampu ketika Allah SWT meminta mereka untuk menjadi kalifah (pemimpin) di dunia ini. Tetapi manusia dengan sombongnya menyanggupi permintaan Allah SWT, sehingga banyak dari manusia masuk ke neraka karena ia tidak bisa memegang amanahnya sendiri.
                
5. Pertanyaan yang kelima adalah , "Apa yang paling ringan di dunia ini?". Ada yang menjawab kapas, angin, debu, dan daun-daunan. Semua itu benar kata Imam Ghozali, tapi yang paling ringan di dunia ini adalah meninggalkan sholat. Gara -gara pekerjaan kita tinggalkan sholat, gara -gara meeting kita tinggalkan sholat.

6. Lantas pertanyaan ke enam adalah, "Apakah yang paling tajam di dunia ini?". Murid-muridnya menjawab dengan serentak, pedang... Benar kata Imam Ghozali, tapi yang paling tajam adalah "lidah manusia". Karena melalui lidah, manusia dengan gampangnya menyakiti hati dan melukai perasaan saudaranya sendiri.

Mudah2an bermanfaat sodaraku..

Kalimat indah dari Dr. Aid Al Qarni







نحن لا نملgك تغییر الماضي

Kita tdk bisa merubah yg telah terjadi

و لا رسم المستقبل ..

Juga tdk bisa menggariskan masa depan

فلماذا نقتل انفسنا حسرة

Lalu mengapa kita bunuh diri kita dgn penyesalan?

على شيئ لا نستطیع تغییره؟

Atas apa yg sdh tdk bisa kita rubah

الحیاه قصیرة وأهدافها كثيرة

Hidup itu singkat sementara targetnya banyak

فانظر الى السحاب
و لا تنظر الى التراب ..

Maka, tataplah awan dan jangan lihat ke tanah

اذا ضاقت بك الدروب
فعلیك بعلام الغیوب
و قل الحمدلله على كل شيئ

Kalau merasa jalan sdh sempit, kembalilah ke Allah Yang Maha Mengetahui yg ghaib!
Dan ucapkan alhamdulillah atas apa saja.

سفينة (تايتنك) بناها مئات الاشخاص

Kapal titanic dibuat oleh ratusan orang

وسفينة ( نوح ) بناها شخص واحد

Sedang kapal nabi Nuh dibuat hanya oleh satu orang

الأولى غرقت والثانية حملت البشرية

Tetapi, Titanic tenggelam... Sedang kapal Nabi Nuh menyelamatkan umat manusia

التوفيق من الله سبحانه وتعالى

Taufik hanya dari Allah Subhanahu wa Ta'ala

نحن لسنا السكان الأصليين
لهذا الكوكب الأرض !!
بل نحن ننتمي إلى ( الجنّة )

Kita bukanlah penduduk asli bumi, asal kita adalah surga..

حيث كان أبونا أدم
يسكن في البداية
لكننا نزلنا هنا مؤقتاً
لكي نؤدّي اختبارا قصيرا
ثم نرجع بسرعة ..

Tempat, dimana orang tua kita, Adam, tinggal pertama kali...
Kita tinggal di sini hanya untuk sementara...
Untuk mengikuti ujian lalu segera kembali...

فحاول أن تعمل ما بوسعك
لتلحق بقافلة الصالحين
التي ستعود إلى وطننا الجميل الواسع
و لا تضيع وقتك في هذا الكوكب الصغير

Maka berusahalah semampumu...
Untuk mengejar kafilah orang-orang shalih...
Yang akan kembali ke tanah air yang sangat luas...
Jangan sia-siakan waktumu di planet kecil ini...!!

الفراق: ليَس السفِر، ولا فراق الحب، حتىّ الموت ليس فراقاْ
سنجتمَع في الآخره
الفراق هو: أن يكون أحدنا في الجنه،
والآخر في النار

جعلني ربي واياكمَ من سكان جنته..

Perpisahan itu bukanlah karena perjalanan yang jauh...
Atau karena ditinggal orang tercinta...
Bahkan... kematian pun bukanlah perpisahan... sebab kita pasti akan bertemu di akhirat...

Perpisahan itu adalah...
Jika salah satu di antara kita di surga dan yang lain di neraka...

Semoga Allah Subhanahu wa Ta'ala menjadikan kita semua sebagai penghuni surga!!!

والحياه ما هي إلا قصة قصيرة !!
( من تراب . تراب . إلى تراب )
( ثم حساب . فثواب . أو عقاب )

Hidup ini adalah cerita pendek, dari tanah, di atas tanah, dan kembali ke tanah...

Lalu hisab (yang hanya menghasilkan dua kemungkinan); pahala atau siksa...

فعش حياتك لله - تكن أسعد خلق ﷲ
اللهم لك الحمد كما ينبغي لجلال وجهك وعظيم سلطانك

Maka, Hiduplah utk Allah niscaya kau akan jadi makhluk-Nya yang paling bahagia...

Ya Rabb utkmu segala puji yang layak utk kemuliaan wajah-Mu dan keagungan kekuasan-Mu...

Copyright @ 2013 Assaabiquun. Desain atas kerjasama Rizki Adriadi Ghiffari | Rizki Adriadi Ghiffari