Fenomena BULAN RAJAB

Minggu, 27 April 2014

Bulan Rajab merupakan salah satu dr empat bulan haram yg Allah Ta'ala muliakan.

Allah Ta'ala berfirman,

إِنَّ عِدَّةَ الشُّهُورِ عِنْدَ اللَّهِ اثْنَا عَشَرَ شَهْراً فِي كِتَابِ اللَّهِ يَوْمَ خَلَقَ السَّمَاوَاتِ وَالأَرْضَ مِنْهَا أَرْبَعَةٌ حُرُمٌ ذَلِكَ الدِّينُ الْقَيِّمُ فَلا تَظْلِمُوا فِيهِنَّ أَنْفُسَكُمْ

"Sesungguhnya bilangan bulan disisi Allah ialah dua belas bulan, dalam ketetapan Allah di waktu Dia menciptakan langit dan bumi, diantaranya ada empat bulan haram. Itulah (ketetapan) agama yang lurus, maka janganlah kalian menganiaya diri kalian dalam bulan yang empat itu." (QS.at-Taubah:36)

Krn kemuliaan&kehormatan bulan trsebut melebihi bulan2 yg lain, shg pd bulan2 ini Allah haramkan peperangan, kecuali jika musuh (org-org kafir) yg lebih dahulu memulai penyerangan terhadap kaum muslimin. Dan diharamkan berbuat kezhaliman melebihi kezhaliman di bulan2 selain bulan haram.

Namun demikian umat Islam tdk disyari’atkan utk mengkhususkan bulan trsebut dg melakukan ibadah-ibadah tertentu atau mengadakan ritual2 khusus yg tdk pernah dicontohkan oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam. 

Dua hari lagi ,kita akan memasuki bulan Rajab. Sprt biasanya, stiap tahunnya,berebar pesan,atau BC melalui medsos yg berisi ttg keutamaan bulan tsbt dan anjuran2 utk mengamalkan amalan2 tertentu.

Ibnu Hajar al-Asqalani, diantara Ulama' Asy-Syafi'iyah  berkata, “Tdk ada hadits shahih yg layak utk dijadikan hujjah/dalil mengenai keutamaan bulan Rajab,brpuasa padanya, brpuasa pd hari2 tertentu darinya ataupun melakukan shalat malam secara khusus pdnya.

Beliau juga berkata, “Sdgkan mengenai hadits2 yg brbicara ttg keutamaan bulan Rajab,keutamaan brpuasa pdnya atau berpuasa pd hari2 tertentu pdnya, mk dpt dikategorikan kpd dua jenis; hadits2 yg lemah(Dla’îf) & hadits2 palsu(Maudlû’).

�� Diantara amalan ibadah pd bulan Rajab;

�� 1. Doa Memasuki Bulan Rajab.

اللَّهُمَّ بَارِكْ لَنَا فِي رَجَبٍ وَشَعْبَانَ، وَبَارِكْ لَنَا فِي رَمَضَانَ

Doa tsbt tdk bersumber dr Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa sallam. Karena hadits riwayat Imam Ahmad, ath-Thabrani dan al-Bazzar yang dijadikan dalil derajatnya dha'if (lemah) dan tdk boleh diamalkan.

�� 2. Shalat Raghai'ib.

Imam an-Nawawy, diantara ulama asy-Syafi'iyah berkata, “Ia (shalat Raghâ`ib) adalah perbuatan bid’ah yg buruk lagi munkar (yg hrs diingkari dg sangat), mengandung beberapa kemungkaran.Krn itu,wajib ‘ain utk ditinggalkan&tdk melakukannya serta mengingkari pelakunya.”

�� 3. Mengkhususkan Puasa.

Ibnu Rajab berkata, “Tdk ada sesuatupun (hadits ataupun atsar) yg shahih dari Nabi, maupun dr para shahabatnya terkait dg keutamaan brpuasa pd bulan Rajab secara khusus.”

Perlu diketahui, bahwa tdk dibolehkannya brpuasa secara khusus pd bulan Rajab, bukan berarti tdk boleh berpuasa sunnah padanya seperti dalil2 umum yg menganjurkan berpuasa Senin-Kamis,hari Bîdl (tiga hari dlm setiap bulan hijriah;tgl 13,14,15) & sehari puasa sehari berbuka. Puasa2 tsbt tetap sunnah diamalkan bagi yg mau mengamalkannya.

Demikian juga amalan2 yg lain,diantaranya menyembelih, i'tikaf,mengeluarkan zakat, umrah secara khusus pd bulan Rajab& bahkan memperingati Isra' Mi'raj Nabi Muhammad, semua itu tdk selayaknya diamalkan krn tdk ada dalil yg shahih menjelasakan disyari'atkannya amalan2 tsbt.

Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam pernah menuturkan,,

مَنْ عَمِلَ عَمَلاً لَيْسَ عَلَيْهِ أَمْرُنَا فَهُوَ رَدٌّ

“Brgsiapa yg melakukan suatu amalan (dalam agama) yg tdk pernah kami lakukan, mk  ia tertolak.”(HR.Muslim).                       
Smg bermanfaat. Wallaahu a'lam.

Copyright @ 2013 Assaabiquun. Desain atas kerjasama Rizki Adriadi Ghiffari | Rizki Adriadi Ghiffari